Pandemi Masih Berlangsung, Perlukah Memiliki Oximeter di Rumah?

- 14 Januari 2021, 12:35 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /pixabay

Oximeter bekerja dengan menyinari cahaya melalui ujung jari (atau daun telinga) seseorang dan menghitung berapa banyak oksigen dalam darah.

Pembacaan normal biasanya berkisar antara 95-100%. Segera periksakan diri Anda jika mendapatkan hasil kurang dari 95 %.

Beberapa orang dengan penyakit paru-paru, misalnya, mungkin secara rutin memiliki pembacaan yang lebih rendah tetapi jika persentasenya semakin turun, mereka swgera harus mencari bantuan.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 di Jabar akan Dimulai 14 Januari dengan Prioritas 7 Wilayah

Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan Anda segera mendatangi layanan kesehatan terdekat jika hasil pada oximeter menunjukkan 90% atau kurang.

Jadi, apakah oximeter berguna?

Di masa pandemi, saat kita tidak tahu kapan dan di mana akan tertular COVID-19, memiliki oximeter tentu sangat membantu. Alat ini bisa menjadi deteksi awal mengenai tindakan yang perlu diambil selanjutnya.

Sangat penting bagi orang untuk mencari bantuan medis untuk kadar oksigen yang rendah. Jika dibiarkan, dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada tubuh.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Vaksinasi Covid-19 Sebagai Aksi Bela Negara

“Oximeter bisa menjadi salah satu langkah mencegah efek jangka panjang akibat otak atau tubuh terlalu lama kekurangan oksigen," pungkas Strain. ***

Halaman:

Editor: Sutrisno

Sumber: The Huffington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah