Pandemi Masih Berlangsung, Perlukah Memiliki Oximeter di Rumah?

- 14 Januari 2021, 12:35 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /pixabay

Cianjurpedia.com - Bukan hanya termometer, belakangan ini oximeter juga menjadi salah satu alat kesehatan yang digunakan untuk pengecekan awal mengenai kondisi kesehatan seseorang.

Pada masa pandemi seperti sekarang, oximeter menjadi semakin populer untuk digunakan di rumah, karena orang-orang membelinya untuk memantau jika ada seseorang dalam keluarga menderita sakit parah dengan COVID-19.

Alat ini mengukur persentase oksigen dalam darah ketika dijepitkan ke ujung jari. Oximeter bisa menjadi pengingat bagi orang yang tidak menyadari bahwa mereka sakit parah karena tubuh mereka sedang berjuang untuk mendapatkan oksigen.

Baca Juga: Update COVID-19 Rabu 13 Januari 2021, Indonesia Catat Tiga Rekor

Salah satu kekhawatiran terbesar dengan COVID-19 adalah ketika seseorang tidak menyadari bahwa kadar oksigen mereka telah turun karena mereka sebenarnya tidak merasa tidak enak badan. Fenomena ini disebut sebagai happy hypoxia.

Dilansir dari Huffpost, David Strain seorang akademisi klinis di University of Exeter Medical School dan klinisi di Royal Devon dan Exeter Hospital, mengatakan,

“Biasanya jika kadar oksigen turun di bawah sekitar 96%, Anda akan mulai merasa sesak napas. Ini adalah bahwa Anda sedang berjuang untuk mendapatkan oksigen."

 Baca Juga: Kemenag Serahkan Sertifikat Halal Vaksin COVID-19 Buatan Sinovac ke PT Bio Farma

Bagaimana cara kerja oximeter?

Halaman:

Editor: Sutrisno

Sumber: The Huffington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x