Jakarta Pusat Merupakan Wilayah dengan Laju Penularan COVID-19 Tertinggi se-Jabodetabek

10 Februari 2022, 22:30 WIB
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito /

Cianjurpedia.com – Per tanggal 6 Februari 2022, laju penularan COVID-19 tertinggi se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) ditempati oleh Jakarta Pusat.

Sedangkan laju penularan COVID-19 di posisi kedua ditempati oleh Jakarta Selatan. Kemudian disusul oleh Jakarta Timur, Kota Depok, dan Jakarta Barat.

Informasi tersebut diperoleh berdasarkan keterangan dari Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Kamis 10 Februari 2022, sebagaimana dikutip dari Antaranews.

Baca Juga: Catat, 5 Gerbang Tol di Bandung Ini Akan Ditutup Pada Akhir Pekan, Berikut Tanggapan Ridwan Kamil

Wiku menyampaikan jika laju penularan itu terlihat dari insiden kumulatif atau proporsi kasus baru per 10.000 penduduk dalam satu pekan.

“Tertinggi Jakarta Pusat 90 kasus per 10.000 penduduk. Terendah Kabupaten Bogor 11 kasus per 10.000 penduduk,” katanya.

Dengan demikian, penularan COVID-19 di wilayah aglomerasi perlu menjadi perhatian agar penularan di daerah-daerah tersebut dapat ditekan. 

Penularan tersebut khususnya yang disumbangkan oleh klaster perkantoran, baik milik swasta maupun pemerintahan.

Baca Juga: Update Daftar Jenis Kombinasi Vaksin Booster untuk Triwulan Pertama 2022, Rekomendasi Badan POM dan ITAGI

Ia menyampaikan jika minggu depan kantor masih menjadi penyumbang dalam wilayah Jabodetabek, maka pimpinan kantor dinyatakan telah gagal berkontribusi dalam menurunkan dan mencegah kasus COVID-19 di wilayah tersebut.

Selain itu, ia mengatakan salah satu strategi kunci pengendalian dan pencegahan kasus COVID-19 yaitu mobilitas agar kasus pada daerah hotspot tidak meluas ke wilayah lain yang kasusnya belum tinggi.

“Sebab sedikit saja lolosnya orang positif dari daerah hotspot dapat berkontribusi atas naiknya kasus di daerah lain,” terangnya.

Kemudian ia mengatakan masyarakat yang rutin melakukan pekerjaan seperti karena tuntutan pekerjaan, sangat berisko tertular COVID-19.

Baca Juga: Sejumlah Wilayah Aglomerasi di Pulau Jawa dan Bali Terapkan PPKM Level 3, Luhut : Akibat Rendahnya Tracing

Jika mereka tertular maka dapat berpotensi menularkan pada orang dalam satu rumahnya. Sehingga dapat menyebabkan munculnya klaster keluarga.

“Untuk itu mari kita bersama kendalikan kasus, mulai dari umit yang paling kecil, seperti kantor dan keluarga,” imbaunya.***

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler