Cianjurpedia.com – Saat ini, isoman (isolasi mandiri) disarankan untuk pasien yang tidak mengalami gejala dan bergejala ringan COVID-19, termasuk pasien anak-anak.
Jika isoman harus dilaksanakan oleh anak-anak, maka sebagai orang tua kita harus memberikan pengertian mengapa mereka harus melakukannya. Dan tentunya diperlukan panduan isoman bagi anak yang positif COVID-19.
Dilansir dari akun instagram @humas_jabar pada tanggal 16 Februari 2022, berikut ini panduan isoman untuk anak.
Ketika anak didiagnosa positif COVID-19, tentu orang tua harus menentukan siapa yang sebaiknya merawat anak tersebut.
Baca Juga: Layanan Telemedisin Isoman COVID-19 Akan Diperluas Hingga Ke Luar Wilayah Jakarta
Orang tua atau pengasuh yang berisiko rendah dapat dijadikan pilihan untuk merawat anak yang sakit. Dan jika memungkinkan, hanya satu orang yang merawatnya.
Kemudian jika orang tua positif tetapi anak negatif, jangan menitipkan anak kepada pengasuh berisiko tinggi seperti lansia dan orang dengan komorbid. Karena ada kemungkinan anak masih dalam masa inkubasi.
Selanjutnya jika anak telah selesai melaksanakan isoman, maka orang tua atau pengasuh yang merawat anak tersebut harus melakukan isolasi/karantina.
Ketika anak sedang melakukan isoman, terdapat beberapa protokol kesehatan yang harus diterapkan di rumah. Protokol-protokol tersebut di antaranya: