Fakta menariknya, ini juga merupakan sejarah bagi Kidambi karena untuk pertama kalinya berhasil menembus partai final Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Meskipun Kidambi belum berhasil menyabet gelar juara dan harus puas menjadi runner up. Namun, hal tersebut sudah membuat bangga dirinya dan juga India.
Sementara, satu-satunya pemenang sebelumnya yang kembali ke atas podium adalah pasangan ganda putri Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, yang mengulangi penampilan perebutan gelar 2017 mereka.
Sebagai informasi, kemenangan duo ganda campuran peringkat satu dunia Puavaranukroh/Taerattanachai atas petenis Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino menjadikannya gelar kedelapan bagi pasangan itu dalam sembilan final tahun ini, dan mengakhiri empat gelar beruntun.
Bas dan Popor menunjukkan kemampuan fisik yang mengesankan untuk tetap berada di jalurnya. Meskipun musim sibuk yang mereka alami, pasangan Thailand ini tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
Sementara dilansir dari laman resmi BWF, wakil Jepang, Watanabe tidak dapat mengimbangi kecepatan karena cedera punggung, sehingga ia tidak pernah bisa memberikan banyak tantangan di laga pamungkas ini.
“Saya tidak bisa bergerak secepat biasanya karena masalah punggung, jadi mungkin itu berpengaruh pada hasil pertandingan,” kata Watanabe, Minggu 19 Desember 2021.
Bas/Popor merayakan tahun yang sukses dengan menyapu bersih Asian Leg di Bangkok dan Bali Leg di Indonesia, selain Hylo Open.
“Kami sangat senang dengan tahun ini, dan berterima kasih kepada para penggemar kami,” kata Taerattanachai.
“Kami telah memainkan begitu banyak acara; kuncinya adalah cepat pulih setelah setiap pertandingan dan istirahat yang cukup. Hari ini kami mampu mempertahankan serangan sepanjang pertandingan," ungkapnya.