"Kami hanya berbicara banyak satu sama lain sebelum dan selama pertandingan. Kami harus menjaga level mental dan fisik kami. Target kami adalah mencapai semifinal di setiap turnamen," lanjutnya.
Popor mengakui bahwa mereka merasakan lelah setelah bertanding di Bali, tetapi pasangan Thailand yang kompak ini mencoba untuk beristirahat sebanyak mungkin.
Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, menjadi pasangan Thailand pertama yang meraih gelar juara dunia ganda dengan hasil 21-13, 21-14, atas Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Lalu, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi membuat sejarah bagi Jepang dengan memenangkan gelar dunia ganda putra pertama mereka atas He Ji Ting/Tan Qiang dengan skor 21-12, 21-18 dalam waktu 38 menit.
“Kami senang dengan kemenangan kami,” kata Hoki. “Kami hanya harus menjaga kecepatan tinggi, dan kuncinya adalah mendominasi situasi servis-balik," ungkapnya.
Kemudian, setelah melewati dua edisi tanpa emas, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan mengembalikan Tiongkok ke supremasi ganda putri mengalahkan wakil Korea Selatan Lee Sohee/Shin Seungchan dengan skor 21-16, 21-17.
“Kami ingin melakukannya dengan baik di sini karena kami telah mempersiapkan diri dengan baik dan kami telah menetapkan tujuan yang tinggi untuk diri kami sendiri," kata Jia Yi Fan.
"Kami belajar banyak dari kekalahan kami di Kejuaraan Dunia sebelumnya. Ini adalah hasil dari semua pembelajaran di pertandingan yang kami kalahkan," jelasnya.