Hanya beberapa menit sebelum Akane turun ke lapangan, Nishimoto dinobatkan sebagai juara tunggal putra dengan kemenangan 21-19, 23-21, 21-17.
Lima kali menjadi pengiring di final, pemain berusia 28 tahun itu akhirnya meraih kemenangan terbesar dalam karier bermainnya, terlebih di kandang sendiri.
“Saya sangat senang, dan lega,” katanya kepada BWF setelah upacara pemberian hadiah.
Dengan Nishimoto memegang satu match point di game kedua, pemain Taipei itu, bangkit dari ketinggalan untuk menyamakan skor, membawa segalanya ke penentuan.
“Saya mengharapkan pertandingan yang sulit dan bagi Chou untuk membuat comeback. Saya kecewa kehilangan game kedua tetapi saya siap untuk melawan diri saya sendiri," ujar Kenta Nishimoto.
"Dia pemain hebat, jadi saya harus tetap waspada. Penonton tuan rumah benar-benar memberi saya banyak dukungan. Sekarang saya telah memenangkan gelar ini, saya ingin terus melangkah lebih tinggi. Saya ingin menjadi No.1 dunia," imbuhnya.
Sayangnya, pasangan Yuta Watanabe/Arisa Higashino harus puas menjadi runner up Japan Open 2022. Ganda campuran andalan Jepang ini ditaklukkan oleh wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dengan skor 21-16, 21-23, 18-21.***