Network
Cianjurpedia.com - Menyaksikan pasangan ganda putra Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang masih mendominasi lapangan merupakan suatu hal yang menyenangkan sekaligus istimewa. Penampilannya di BWF World Tour Finals 2022 pun menjadi sorotan.
Penonton seakan dibuat membisu menyaksikan aksi cemerlang pasangan yang akrab disapa The Daddies ini di BWF World Tour Finals 2022. Tanpa Ahsan dan Hendra sadari bahwa mereka sedang menciptakan sejarah yang belum tentu dapat terulang.
Deretan prestasi The Daddies mungkin akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Meski usia mereka tak lagi muda, namun Ahsan dan Hendra selalu menampilkan yang terbaik.
Dari banyaknya prestasi, mungkin hanya medali Olimpiade yang belum berhasil mereka dapat.
Namun, yang membuat Ahsan dan Hendra begitu istimewa dan tak tertandingi bukan hanya sekedar bakat, kecepatan dalam bermain, atau keterampilan yang luar biasa, melainkan chemistry/kecocokan satu sama lain.
Melansir laman resmi BWF, sinkronisitas serta manuver Ahsan dan Hendra di lapangan seperti mengalir bersahutan, walaupun akhir-akhir ini performa mereka menjadi perbincangan karena seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Hasil BWF World Tour Finals 2022 Hari Ini, The Daddies On Fire, Pastikan Maju ke Semifinal
Tak ada yang bisa melakukannya dengan lebih baik. Dua bapak-bapak dengan kemampuan yang hampir sempurna, saat mereka bersama semuanya terlihat menjadi begitu mudah. Seakan terhubung satu sama lain, kejeniusan mereka saling terkoneksi untuk bergerak ke sana kemari, menguasai lapangan.
Permainan yang mereka lakukan mungkin tidak selalu benar, mereka pun bisa menang atau kalah. Tapi dengan usia yang tidak lagi muda, mereka seakan tidak pernah berhenti untuk terus mengasah (kesaktian/kemampuan badminton) yang dimiliki.
Pada babak penyisihan BWF World Tour Finals 2022 tadi malam, Kamis 8 Desember 2022, The Daddies hanya membutuhkan waktu 32 menit untuk mengalahkan juara dunia Aaron Chia/Soh Wooi Yik di lapangan. Tanpa jeda dan belas kasihan. Kemenangan ini sebagai balas dendam atas kekalahan melawan lawan yang sama di Kejuaraan Dunia pada bulan Agustus lalu.
“Kami menyerang dari depan. Agak berangin/mengayun, tapi cukup kencang, jadi kami terus menyerang dan menyerang," kata Hendra Setiawan.
Tidak ada keraguan yang tersisa, hanya ada keyakinan. Sebuah kesempatan besar untuk bermain sempurna, hari yang baru, (aula/ruangan baru), dan (catatan yang bersih).
Sepanjang tahun, senyum khas Hendra dan tatapan tajam Ahsan berhasil menghangatkan hati begitu banyak penggemar. Ekspresi yang selalu mereka tunjukkan di saat menang, kalah, atau seri.
Baca Juga: Bukan Sembarang Bapak-Bapak, The Daddies Berhasil Revans dari Ganda Putra Korea di Japan Open 2022
Hal yang menyedihkan adalah, mungkin butuh waktu dua dekade atau lebih untuk melihat pasangan lain dengan kemampuan dan kekompakan yang sama. Ahsan dan Hendra memberi lebih banyak alasan untuk (menikmati dua legenda minggu ini di Bangkok).
Yang perlu dilakukan adalah menghargai dan mengapresiasi mereka, legenda tidak akan terlahir dua kali. Tidak hanya dalam bulu tangkis, tetapi di semua cabang olahraga. Tidak banyak duo olahraga yang dapat menunjukkan chemistry/kecocokan naluriah seperti Ahsan dan Hendra.
Bahkan semua yang mengenal telah mengakui keunggulan/kemampuan mereka selama ini, mulai dari komentator, pelatih, hingga sesama pemain.
Tetapi ketika menyaksikan mereka bermain seperti tadi malam di BWF World Tour Finals 2022, tentunya dalam usia yang tidak lagi muda (Ahsan 35 tahun dan Hendra 38 tahun), sudah selayaknya seluruh dunia harus mengetahui kemampuan mereka.***
