Cianjurpedia.com - Pemerintah Singapura akan meninjau kembali ketentuan kesepakatan dengan ajang balap mobil Formula 1 terkait Grand Prix Singapura, setelah ditemukan adanya dakwaan korupsi yang melibatkan mantan menteri transportasi S. Iswaran.
“Mengingat tuduhan korupsi, kami meninjau kembali ketentuan kesepakatan (F1),” kata Menteri Hubungan Perdagangan Singapura Grace Fu, dikutip dari AFP, Selasa, 6 Februari 2024.
Adapun S. Iswaran telah mengundurkan diri dari jabatannya pada Januari setelah didakwa melakukan 27 pelanggaran dalam penyelidikan korupsi tingkat tinggi yang jarang terjadi di negara tersebut.
Kasus ini juga menjerat miliarder Ong Beng Seng, yang berjasa membantu menyelenggarakan balapan malam pertama F1 di Singapura pada 2008.
Baca Juga: Yuk, Ngopi Sambil Melihat Kereta Api, Berikut 6 Rekomendasi Kafe Pinggir Rel di Yogyakarta
“Sampai saat ini, tidak ada indikasi bahwa kontrak F1 atau kontrak lainnya dibuat untuk merugikan pemerintah,” ujar Fu menambahkan.
Fu melanjutkan, Badan Pariwisata Singapura (Singapore Tourism Board/STB) juga telah diinstruksikan untuk mengaudit GP Singapura 2022
STB menandatangani kontrak pada tahun 2007 dengan promotor GP Singapura yang berkaitan dengan Ong, untuk menyelenggarakan balapan malam.
Mereka kemudian memperbarui perjanjian pada tahun 2012, 2017 dan 2022. Jangka waktu perjanjian saat ini akan berakhir pada tahun 2028.