Hasil Final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021 Menjadi Sejarah Bagi Para Pemain Ini, Ada Loh Kean Yew

20 Desember 2021, 02:30 WIB
Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021 Menjadi Sejarah Bagi Para Pemain Ini, Ada Loh Kean Yew. Selamat Kepada Pemenang Baru! / Kolase Instagram@lohkeanyew, Twitter@INABadminton/

 

Cianjurpedia.com - Hasil Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021 yang berlangsung di Palacios de los Deportes Carolina Marín, Spanyol, sejak 12-19 Desember 2021 menambah catatan sejarah kepada beberapa peraih medali emas tahun ini. 

Bagi, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Loh Kean Yew, Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021 ini adalah gelar juara dunia pertama bagi mereka dan negaranya. 

Akhir tahun yang menakjubkan bagi ganda campuran Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai karena mereka menjadi pasangan Thailand pertama yang memenangkan Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021.

Jepang juga meraih gelar juara dunia pertama di ganda putra, dengan Takuro Hoki / Yugo Kobayashi meningkatkan perolehan medali perak mereka dari Kejuaraan Dunia edisi 2019. 

Baca Juga: Hasil Pertandingan Perempat Final BWF World Championship 2021, Loh Kean Yew Melesat dan Siap Melawan Antonsen

Begitu pula bagi tunggal putra Loh Kean Yew yang berhasil menjadi pemenang di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 usai menumbangkan wakil India, Srikanth Kidambi di partai final. 

Loh Kean Yew berhasil mencetak sejarah karena menjadi tunggal putra pertama Singapura yang menjadi juara dunia. 

Tampil baik, Loh Kean Yew mengalahkan Kidambi dalam dua set langsung dengan skor 21-15, 22-20.

Fakta menariknya, ini juga merupakan sejarah bagi Kidambi karena untuk pertama kalinya berhasil menembus partai final Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Meskipun Kidambi belum berhasil menyabet gelar juara dan harus puas menjadi runner up. Namun, hal tersebut sudah membuat bangga dirinya dan juga India. 

Sementara, satu-satunya pemenang sebelumnya yang kembali ke atas podium adalah pasangan ganda putri Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, yang mengulangi penampilan perebutan gelar 2017 mereka.

Sebagai informasi, kemenangan duo ganda campuran peringkat satu dunia Puavaranukroh/Taerattanachai atas petenis Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino menjadikannya gelar kedelapan bagi pasangan itu dalam sembilan final tahun ini, dan mengakhiri empat gelar beruntun.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021 Menjadi Partai Final ke-9 Bagi Dechapol/Sapsiree Selama Kalender 2021

Bas dan Popor menunjukkan kemampuan fisik yang mengesankan untuk tetap berada di jalurnya. Meskipun musim sibuk yang mereka alami, pasangan Thailand ini tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan.

Sementara dilansir dari laman resmi BWF, wakil Jepang, Watanabe tidak dapat mengimbangi kecepatan karena cedera punggung, sehingga ia tidak pernah bisa memberikan banyak tantangan di laga pamungkas ini. 

“Saya tidak bisa bergerak secepat biasanya karena masalah punggung, jadi mungkin itu berpengaruh pada hasil pertandingan,” kata Watanabe, Minggu 19 Desember 2021.

Bas/Popor merayakan tahun yang sukses dengan menyapu bersih Asian Leg di Bangkok dan Bali Leg di Indonesia, selain Hylo Open.

“Kami sangat senang dengan tahun ini, dan berterima kasih kepada para penggemar kami,” kata Taerattanachai. 

“Kami telah memainkan begitu banyak acara; kuncinya adalah cepat pulih setelah setiap pertandingan dan istirahat yang cukup. Hari ini kami mampu mempertahankan serangan sepanjang pertandingan," ungkapnya. 

Baca Juga: Tai Tzu Ying dan Akane Yamaguchi akan Memperebutkan Gelar Juara Pertamanya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021

"Kami hanya berbicara banyak satu sama lain sebelum dan selama pertandingan. Kami harus menjaga level mental dan fisik kami. Target kami adalah mencapai semifinal di setiap turnamen," lanjutnya. 

Popor mengakui bahwa mereka merasakan lelah setelah bertanding di Bali, tetapi pasangan Thailand yang kompak ini mencoba untuk beristirahat sebanyak mungkin.

Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, menjadi pasangan Thailand pertama yang meraih gelar juara dunia ganda dengan hasil 21-13, 21-14, atas Yuta Watanabe/Arisa Higashino.

Lalu, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi membuat sejarah bagi Jepang dengan memenangkan gelar dunia ganda putra pertama mereka atas He Ji Ting/Tan Qiang dengan skor 21-12, 21-18 dalam waktu 38 menit.

“Kami senang dengan kemenangan kami,” kata Hoki. “Kami hanya harus menjaga kecepatan tinggi, dan kuncinya adalah mendominasi situasi servis-balik," ungkapnya. 

Baca Juga: Kidambi Srikanth dan Lakshya Sen Maju ke Semifinal, Jadi Sejarah Untuk India di BWF World Championship 2021

Kemudian, setelah melewati dua edisi tanpa emas, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan mengembalikan Tiongkok ke supremasi ganda putri mengalahkan wakil Korea Selatan Lee Sohee/Shin Seungchan dengan skor 21-16, 21-17.

“Kami ingin melakukannya dengan baik di sini karena kami telah mempersiapkan diri dengan baik dan kami telah menetapkan tujuan yang tinggi untuk diri kami sendiri," kata Jia Yi Fan.

"Kami belajar banyak dari kekalahan kami di Kejuaraan Dunia sebelumnya. Ini adalah hasil dari semua pembelajaran di pertandingan yang kami kalahkan," jelasnya. 

Selamat kepada para pemenang!***



Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: BWF Badminton

Tags

Terkini

Terpopuler